Labels

Monday, March 20, 2017

Resensi Novel Samurai: Kastel Awan Burung Gereja

     Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kepada anda semua tentang Resensi Novel Samurai: Kastel Awan Burung Gereja. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita semua dan kita dapat mengambil pelajaran berharga didalamnya. Baiklah mari kita lihat apa itu Novel Samurai : Kastel Awan Burung Gereja.


Judul Novel: Samurai

Penulis: Takashi Matsuoka

Penerbit:

Cetakan I: Januari 2005

Tebal: 619 Halaman

Harga: Rp 76.000


Sinopsis :

Novel ini bercerita tentang Okumichi no Kami Genji, seorang Daimyo (Bangsawan Agung) daerah Akaoka yang berkuasa sekitar tahun 1860-1895 Masehi. Jaman disaat Jepang sedang dalam masa transisi dari keruntuhan Shogun
Tokugawa dan restorasi Kaisar Meiji. Lord Genji yang bertempat tinggal di Edo, menerima kedatangan 3 orang misionaris Kristen yakni, Zephaniah Cromwell,Matthew Stark, dan Emily Gibbson. Kedatangan mereka menyebabkan banyak terjadi penghiatan dari orang terdekat dan juga percobaan pembunuhan kepada Lord Genji.

Pada novel ini diceritakan bahwa Lord Genji memiliki kemampuan untuk meramal/melihat masa depan. Lord Genji adalah orang yang sangat sopan perilakunya dan sangat baik. Karena itu banyak diantara pengikutnya meremehkan kemampuan genji dalam mengatur klannya sendiri bahkan mereka menganggap bahwa Genji akan menjadi penghancur bagi klannya sendiri. Mereka beranggapan bahwa Genji hanyalah seorang Lord yang hanya bias hura-hura dan bersenang-senang dengan Geisha dan sake. Mereka mengatakan bahwa Lord Genji tidak seperti kakeknya yang tegas dan gagah perkasa yakni Lord Kiyori. Saat Lord Genji menerima kedatangan 3 orang misionaris disini lah alur cerita menjadi semakin rumit, karena banyak terjadi peperangan, pengkhianatan oleh orang terdekat, kesetian, pengabdian, pengorbanan terjadi setiap saat.



          Dalam novel ini Takashi Matsuoka menulis cerita dengan sangat detail, ia dapat membuat pembaca merasakan seakan-akan berada di dalam cerita dan merasakan apa yang dialami orang tokoh-tokohnya. Takashi dapat memadukan sejarah, cerita cinta tokoh, ia dapat membuatnya dengan tingkat kesuksesan yang dapat dibilang sempurna. Karena saat membaca buku ini kita dapat merasakan seperti hidup di masa zaman shogun jepang (1861-1862)

        Menurut saya hampir tidak ada kekurangan di buku ini. Jika saya dapat member nilai untuk buku ini saya sudah pasti akan memberi nilai 9,5 karena ceritanya juga tidak membosankan dan kita tidak akan pernah merasa bosan saat membacanya. Kekurangan buku ini hanya kertas cetakannya yang dibuat tidak bagus, masih ada cerita yang menggantung, dan juga satu kekurangan lagi buku ini masih menyisakan misteri-misteri yang belum terungkap.

Kata-Kata Bijak : "Pengetahuan dapat menghambat,Ketidaktahuan justru dapat membebaskan,tahu kapan untuk tahu dan tahu kapan untuktidak tahu" (Suzume No Kumo 1434)

Penulis : Dito Tri Ardana

No comments:

Post a Comment